Gerhana bulan merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi
dengan berbagai macam alasan, namun itu semua tidak lepas dari Ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa. Pada 4 April 2015 kemarin Indonesia telah mengalami gerhana
bulan yang sudah lama tidak terjadi. Bagi sebagian orang, Gerhana Bulan
merupakan fenomena alam yang biasa terjadi, yang dapat di saksikan sebagai
pemandangan yang disaksikan beramai-ramai bersama keluarga atau teman-teman.
Namun, bagi sebagian orang merasa tunduk kepada Sang Pencipta,
Allah SWT, gerhana bulan merupakan peristiwa penting yang
secara gamblang menunjukkan bahwa ada kekuatan Yang Maha Agung di luar batas
kemampuan manusia; manusia yang paling merasa faham ilmu alam sekalipun. Mereka
yang merasa rendah di hadapan Sang Pencipta akan menadahkan muka, menghadap
Allah, mengerjakan shalat secara berjamaah. Rasulullah SAW telah memberikan
tuntunan untuk itu.
Untuk itu, ada cara-cara untuk melaksanakan sholat gerhana bulan secara
berjam’ah. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas juga terdapat
penjelasan serupa, yakni sholat gerhana dikerjakan dua roka’at dengan dua kali
ruku’, dan dijelaskan oleh Abu Umar bahwa hadits tersebut dinilai paling
shahih. Maka dengan begitu keistimewaan shalat gernana dibanding dengan shalat sunnah
sunnah lainnya terletak pada bilangan ruku’ pada setiap roka’atnya.
Adapun tata cara shalat gerhana adalah sebagai berikut:
1.
Memastikan terjadinya
gerhana bulan atau matahari terlebih dahulu
2.
Shalat gerhana
dilakukan saat gerhana sedang terjadi.
3.
Sebelum sholat, jamaah
dapat diingatkan dengan ungkapan, ”Ash-shalatu jaami’ah.”
4. Niat melakukan sholat
gerhana matahari (kusufisy-syams) atau gerhana bulan (khusufil-qamar), menjadi
imam atau ma’mum. أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ
الشَّمْسِ / لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى
5.
Sholat gerhana
dilakukan sebanyak dua rakaat.
6.
Setiap rakaat terdiri
dari dua kali ruku dan dua kali sujud.
7.
Setelah rukuk pertama
dari setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan surat kembali
8.
Pada rakaat pertama,
bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua. Demikian pula pada
rakaat kedua, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua. Misalnya
rakaat pertama membaca surat Yasin (36) dan ar-Rahman (55), lalu raka’at kedua
membaca al-Waqiah (56) dan al-Mulk (78)
9.
Setelah sholat
disunahkan untuk berkhutbah. (nam) Sumber Website Resmi Nahdlatul Ulama
Selain itu menurut Habib Munzir bin Fuad Al Musawwa, panduan singkat
mengenai shalat gerhana caranya adalah ada tiga cara yaitu sebagai berikut :
1.
yg termudah adalah dg
dua rakaat sebagaimana shalat subuh.
2.
dua rakaat, dan setiap
rakaat adalah dg dua rukuk dan dua kali qiyam, urutannya adalah : Takbiratul
ihram, lalu Qiyam, fatihah, surat, rukuk, lalu Qiyam lagi, fatihah surat,
rukuk, lalu I’tidal, lalu sujud, duduk sujud. lalu bangkit ke rakaat kedua dg
hal yg sama.
3.
dua rakaat sebagaimana poin kedua diatas,
namun dipanjangkan, lalu diakhiri dg dua khutbah selepas shalat. detail nya ada
disini Sumber Habib Munzir
0 comments:
Post a Comment